Pada
tahun 1953, Watson dan Crick mengajukan model doubel Helix untuk struktur DNA.
Penemuan mereka membantu untuk menjelaskan bagaimana materi genetika digandakan
di dalam sel, informasi genetika berasal dari DNA, di dalam nukleus dari
masing-masing sel, ke RNA, yang membawa informasi keluar dari nukleus kedalam
tubuh sel dan menggunakan instruksi yang di kodekan didalamnya untuk
menghasilkan suatu protein (yang dapat berupa enzim dan juga merupakan kerangka
struktur dari sel). Sedangkan duplikasi DNA membutuhkan sejumlah enzim yang
mempercepat reaksi-reaksi tersebut. Dan enzim adalah protein itu sendiri,
produk akhir dari informasi yang dikodekan didalam DNA. Dengan kata lain,
protein dibutuhkan untuk sintesis DNA dan DNA dibutuhkan untuk sintesis protein,
sehingga keduanya saling keterkaitan. Pada akhir tahun 1960-an beberapa pakar
biologi termasuk Crick, Carl Woese dan Leslie Orgel menyatakan bahwa molekul
purba bukanlah DNA ataupun protein melainkan RNA. RNA, yang mereka nyatakan,
mungkin sudah mempercepat reaksi yang diperlukan untuk replikasi seiring dengan
penyediaan informasi genetika yang diperlukan untuk menggandakannya sendiri.
Penggandaan RNA sendiri berdasarkan sistim yang akan timbul pertama kali, dan
DNA serta protein akan ditambahkan kemudian. DNA dapat berevolusi dari RNA dan
kemudian menjadi lebih stabil, mengambil peranan RNA sebagai penjaga
keturunan.Ide ini kemudian mendapatkan dukungan pada awal tahun 1980-an dari
penemuan Thomas Cech dan Sidney Altman mengenai sejenis RNA yang sebagai reaksi
katalisasi. Molekul RNA yang mengkatalisasi reaksi ini kemudian diberi istilah
dengan "ribozymes". Pada tahun 1986, Walter Gilbert, melukiskan dunia
purba sebagai "dunia RNA" dimana molekul RNA mengkatalisasi sintesis
mereka sendiri. Sejak itu kemudian, istilah "dunia RNA" menjadi
hipotesis umum bahwa pertama adalah RNA, kemudian DNA dan protein.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar