apa sii

catcot [catatan bacot] let's cekidot.....

Rabu, 29 Februari 2012

PRODUKSI SENYAWA ANTIMIKROBA PADA MEDIUM CAIR DAN UJI BIOASSAY


I.  PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zat antimikroba adalah senyawa yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Zat antimikroba dapat bersifat membunuh mikroorganisme (microbicidal) atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme (microbiostatic).
Menurut adinata dan Hendritomo (2002), dalam Pleurotus sp.  Terdapat dua bentuk sel yaitu sel generatif dan sel vegetatif bercabang yang disebut hifa sel – sel Pleurotus Sp. Dapat berdiri sendiri atau saling berhubungan sehingga membentuk benang hifa. Kumpulan benang hifa membentuk miselium. Dari miselium ini kemudian terbentuk gumpalan kecil seperti simpul menyerupai urat akar. Simpul miselia bermuara membentuk bulatan kecil yang disebut pinhead disebut juga sebagai primordia yang selanjutnya menjadi stadia dewasa dan akhirnya membentuk tundung buah yang sempurna yang terdiri dari batang tanpa cincin dan tundung. Struktur tubuh buah Pleurotus sp.  asimetris mempunyai bentuk panjang.
Komposisi kimia yang terkandung pada Pleurotus Sp. Tergantung jenis dan tempat tumbuhnya. Di Jepang jamur tiram disebut hiratake sebagai jamur obat. Hasil penelitian glucan health center menyebutkan bahwa Pleurotus ostreatus mengandung seyawa pleuron mengndung protein (19-30%), karbohidrat (50-60%), asam amino, vitamin B1,B2,B3,B5,B7, vitamin C dan mineral (Widyastuti, 2002). Jamur ini juga berfungsi sebagai anti tumor, menurunkan kolesterol dan ani oksidan. Selain itu juga terdapat senyawa tannin yang dapat berfungsi sebagai antimikroba dan sebagai penghambat penyerapan zat besi ( Suharjo, 2007).

B. Tujuan

            Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mengetahui aktivitas antimikroba dari ekstrak miselium Ganoderma lucidum dan  tubuh buah Pleurotus ostreatus terhadap Escherichia coli.

II. MATERI DAN METODE
A. Alat
            Alat yang digunakan dalam acara praktikum kali ini adalah tabung reaksi, cawan petri, Erlenmeyer 250 ml, jarum ose, bor gabus, lampu spirtus, gelas ukur, beker glass, autoklaf, pinset, shaker orbital, LAF (Laminar Air Flow), corong pemisah, oven, hot plate, kertas cakram, labu Buchner, corong Buchner, drugal sky, pipet tetes, pipet ukur, mikropipet,pompa vakum, dan blender.

B. Bahan
            Bahan yang digunakan adalah isolat Ganoderma lucidum, isolat Pleurotus ostreatus, isolat Escherichia coli, medium PDA, medium PDYB, medium NA, medium NB, etanol 96%, DMSO, alcohol 70%, kapas, akuades, wrapper, alumunium foil, kertas cakram, kertas saring (whatman no.41)

C. Cara Kerja
Metode yang digunakan dalam praktikum adalah:
a.       Pengambilan dari tubuh buah
1.      Tubuh buah Pleurotus ostreatus dan Ganoderma lucidum dicuci bersih.
2.      Tubuh buah yang sudah bersih dipotong-potong dan dioven selama 4-6 hari sampai beratnya konstan setelah itu dihaluskan.
b.      Pengambilan dari miselium
1.      Miselium dari Ganoderma lucidum dan Pleurotus ostreatus diambil sebanyak 4 plug, kemudian dimasukan kedalam labu erlenmeyer yang berisi PDYB 100ml kemudian dishaker selama 30 hari.
2.      Setelah 30 hari, larutan tadi disaring kemudian di oven selama 4-6 hari sampai beratnya konstan setelah itu dihaluskan.
c.       Setelah halus tubuh buah dan miselium tadi kemudian diekstraksi mengunakan ethanol 96% dengan perbandingan 1:10 kemudian disaring dan didapat ekstrak.
d.      Setelah itu ekstrak diuapkan untuk menguapkan ethanol, sehingga didapatkan ekstrak kental.
e.       Ekstrak tadi dimasukan kedalam botol yang berisi DMSO (dimetil sulfoksida) dengan konsentrasi ekstrak 20%.
f.       Larutan ekstrak diambil 50 µl dan diteteskan pada kertas cakram, kemudian kertas cakram tadi dikeringkan untuk menghilangkan pelarut dan disterilkan dengan sinar UV selama 30 menit.
g.      Stok Salmonella typhi disiapkan, dan diinokulasikan kedalam medium NB miring secara aseptis.
h.      Selanjutnya diinkubasi selama 1-2 hari pada suhu 37 0 .
i.        Koloni tunggal yang didapat diaktivasi menggunakan medium NB.
j.        Setelah itu, kertas cakram diletakan kedalam medium NA + S. typhi dan diamati selama 1 x 24 jam.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil                                  
Tabel  Hasil Rata-rata Diameter Zona Jernih


Kel.
D1
D2
D3
D4
Rata-rata Zona
Ekstrak Etil Asetat
G. lucidum
1
0,5
0,8
1,1
1,4
0,95
2
0,8
0,7
1,2
1,3
1
3
0,2
0,2
0,3
0,6
0,325
4
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
5
0,8
0,8
0,8
0,85
3,25
Ekstrak
N Heksan
G. lucidum
1
0,4
0,7
1,2
1,0
3,3
2
0,5
0,8
1,1
1,0
0,85
3
0,3
0,1
0,2
0,4
0,25
4
0
0
0
0
0
5
0,8
0,8
0,9
0,8
0,825

                                                                       
B. Pembahasan
Ganoderma  lucidum merupakan  jenis  jamur  polipor. Selian  itu Ganoderma lucidum  termasuk  dalam  kelompok  jamur  penghasil  triterpen  yang  dikenal  dengan asam  ganoderic  yang  memiliki  struktur  molekul  menyerupai  hormon  steroid.  Tubuh Ganoderma lucidum mengandung lebih dari 200 senyawa aktif yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, yakni 30% senyawa larut dalam air, 65% senyawa larut dalam pelarut organik, dan 5% senyawa volatil. Polisakarida dan germanium organik merupakan senyawa larut dalam air. Adenosin dan terpenoid adalah senyawa yang larut dalam pelarut organik, sedangkan asam ganoderat termasuk senyawa volatil. Ganoderma lucidum mengandung polisakarida aktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Kromium  merupakan  nutrien  mineral  esensial  bagi  manusia  dan  ternak  serta berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein,  lemak, dan asam nukleat. Kromium organik dapat dihasilkan dengan memanfaatkan fungi Ganoderma lucidum yang  telah  diketahui  memiliki  kemampuan  untuk  menginkorporasi  kromium  ke dalam    sel  fungi  tersebut  baik  di  dalam  miselium  maupun  di  dalam  tubuh  buah sehingga  dapat  mengubah  kromium  anorgaik  menjadi  organik.  Ganoderma lucidum merupakan jamur kayu yang memiliki khasiat obat Ganoderma lucidum tergolong dalam basidiomycotina, hymenomycetes, holobasidiomycetidae, aphyllopharales (Suharjo, 2007).
Ganoderma  lucidum  dikenal  sebagai  sumber  dari  kelompok  triterpen,  yang dikenal  sebagai  asam  ganoderik,  yang  mempunyai  struktur  molekul  yang  sama dengan hormon-hormon steroid. Jamur ini merupakan sumber dari polisakarida yang secara  biologis  aktif  dan  mengandung  ergosterol,  caumarin,  manitol,  lactones, alkaloids,  asam  lemak  tak  jenuh,  vitamin  dan  mineral.  Lingzhi  segar  hanya mengandung 75% kadar air (Jones, 2000). Ganoderma yang mengandung lebih dari 200 elemen aktif, beberapa kandungan zat aktif yang sangat penting seperti berikut ini.
1.      Polisakarida, bermanfaat untuk memperkuat proses kemampuan penyembuhan yang secara alami dalam tubuh. Membantu Mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. Mencegah pertumbuhan sel yang tidak normal. Membantu mengurangi kadar gula dalam darah dan memelihara fungsi pankreas. Mencegah kerusakan sel-sel tisu. Mencegah kerusakan organ-organ dalam tubuh. Membersihkan penumpukan racun dalam tubuh. Menguatkan membran sel. Menambah jumlah oksigen yang dibawa oleh sel darah merah.
2.      Adenosin, bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah.Menurunkan kadar lipid darah dan menstabilkan membran sel darah merah.
Menurunkan kadar penggumpalan darah dan mencegah thrombogenesis.
Memperbaiki fungsi kelenjar adrenalin untuk menjaga keseimbangan endokrin.
Menyeimbangkan metabolisme untuk keremajaan dan lebih bertenaga.
Menyeimbangkan PH darah.
3.      Triterpenoid, bermanfaat untuk meningktakan sistem pencernaan. Mencegah alergi yang disebabkan oleh antigen. Mengurangi kolesterol dan menstabilkan lemak di dalam tubuh. Mengaktifkan inti sel dalam tubuh.
4.      Sari Ganooderik, bermanfaat untuk membantu memulihkan masalah penyakit kulit, infeksi mulut dan luka. Meremajakan, mempercantik dan menghaluskan kulit. Menghentikan pendarahan.
Ganoderma yang dimaksudkan adalah 100% ekstrak badan buah Ganoderma lucidum yang telah diproses melalui metode pengeringan dingin dan pemisahan serat dengan teknik khusus. Zat-zat aktif yang terkandung dalam Ganoderma lucidum terpelihara dengan baik berkat cara pembubukan yang sangat khusus. Dengan zat-zat aktif yang penting, seperti yang telah diuraikan diatas banyak sekali fungsi dan manfaat yang diperoleh dari Ganoderma untuk pemulihan kesehatan kita. Tetapi fungsi dan manfaat yang utama dari Ganoderma adalah membantu tubuh kita membuang racun yang ada di dalam tubuh. Miselium duhasilkan dari Ganoderma lucidum yang baru berumur 18 hari. Miselium kaya akan enzim vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh kita, serta polisakarida yang jumlahnya 4 kali lebih banyak daripada Ganoderma. Fungsi utama Miselium adalah untuk menyeimbangkan kembali sistem tubuh termasuk mengembalikan fungsi organ-organ dalam tubuh serta mengaktifkan sistem pertahanan tubuh. Memperkuat sistem imun tubuh kita. Membantu membersihkan racun falam tubuh. Membekalkan vitamin dan mineral. Menguatkan fungsi lambung dan ginjal (Chang, 1978).
Menurut Murray (2009) antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Literatur lain mendefinisikan antibiotik sebagai substansi yang bahkan di dalam konsentrasi rendah dapat menghambat pertumbuhan dan reproduksi bakteri dan fungi. Berdasarkan sifatnya (daya hancurnya) antibiotik dibagi menjadi dua:
1.   Antibiotik yang bersifat bakterisidal, yaitu antibiotik yang bersifat destruktif terhadap bakteri.
2.   Antibiotik yang bersifat bakteriostatik, yaitu antibiotik yang bekerja menghambat pertumbuhan atau multiplikasi bakteri.
Ganoderma lucidum lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri gram positif daripada bakteri gram negatif.. Hal ini disebabkan perbedaan komponen penyusun dinding sel kedua kelompok peptido, selebihnya adalah asam teikoat, sedangkan bakteri gram positif komponen dinding selnya mengandung 5 – 20 % . peptidogirkan, selebihnya terdiri dari protein, lipopolisakarida dan lipoprotein (Anonim, 2011).
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum uji aktifitas antimikroba, antara lain :
1.    N Heksan dan Etil asetat, berfungsi untuk melarutkan senyawa aktif yang ada dalam Ganoderma lucidum.
2.    DMSO (Dimetil Sulfida oksida), berfungsi untuk melarutkan ekstrak karena ekstrak masih kental.
3.    Waterbath, berfungsi untuk menghilangkan sisa – sisa etanol.
       Alat yang digunakan pada praktikum uji aktifitas antimikroba, antara lain :
1. Shaker orbital, berfungsi untuk menumbuhkan bakteri atau mikroorganisme        lainnya.
2.   LAF (Laminar Air Flow), berfungsi sebagai tempat untuk melakukan inokulasi             yang bersifat steril.
3.   Hot Plate, berfungsi untuk memanaskan dan membuat media agar.
4.   Pompa vakum, berfungsi sebagai penyaringan dengan cara pompa.
5.   Pinset, berfungsi untuk memindahkan benda padat dengan cara menjepitnya.
6.   Blender, berfungsi untuk menghaluskan benda padat
7.   Labu bunchner, berfungsi sebagai tempat sehabis penyaringan dengan pompa   vakum.
Bakteri uji yang digunakan yaitu bakteri E. coli merupakan kelomok bakteri yang bersifat patogen. Bakteri E.coli dapat menyebabkan gastrogen teritis pada manusia, sedangkan B. subtilus menyebabkan kerusakan pada makanan kaleng yang dapat mengakibatkan gastroenteritis pada manusia yang mengkonsumsinya.
Antibiosis adalah interaksi antara organisme dimana salah satu organisme menghasilkan zan antibiotik atau racun yang berbahaya bagi organisme lainnya. Antibiotik yang merusak dinding sel mikroba dengan menghambat silus enzim atau anaktifasi enzim, sehingga menyebabkan hilangnya viabilitas dan sering menyebabkan sel lisis. Antibiotik ini meliputi penisislin, sikloserin, vankomisin, ristosenin, dan basitrasin. Antibiotik menghambat sintesis dinding sel terutama dengan mengganggu sintesis peptiologikan. Dinding sel bakteri merupakan bentuk karakteristik dan berfungsi melindungi bagian dalam sel terhadap perubahan osmotik dan kondisi lingkungnnya. Di dalam sel terdapat sitoplasma dilapisi dengan membran sitoplasma yang merupakan tempat berlangsungnya proses biokomiawi sel. Dinding sel bakteri terdiri drai beberapa lapisan (Anonim 2011).
            Kelompok 3 rombongan I mendapatkan hasil rata-rata zona yang berasal dari ekstrak etil asetat G.lucidum adalah sebesar 0,325 sedangkan untuk rata-rata zona yang berasal dari ekstrak N heksan G. lucidum adalah sebesar 0,25. Miselium G. lucidum yang ditumbuhkan dalam ekstrak dengan menggunakan etil asetat yang diuji dengan bakteri E.coli memiliki rata-rata diameter zona hambat sebesar 1.6442 sedangkan miselium G. Lucidum yang dalam ekstrak dengan menggunakan N heksan yang diuji dengan bakteri E. Coli memiliki rata-rata diameter zona hambat sebesar 1,2358 (Anonim, 2011). Hal tersebut kurang sesuai karena pada saat menginokulasikan tempat yang digunakan atau LAF tidak lagi steril karena waktu penggunaan yang sudah sore sehingga banyak yang membuka tutup ruangan LAF.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.  Mekanisme penghambatan senyawa anatimikroba, antara lain antibiotik yang     menghambat sintesis dinding sel bakteri, antibiotik yang menghambat transkripsi        dan replikasi, antibiotik yang menghambat sintesis protein, yang antibiotik yang            menghambat fungsi membran sel, antibiotik yang menghambat bersifat       antimetabolit.
2. Hasil rata-rata zona yang berasal dari ekstrak etil asetat G.lucidum adalah sebesar          0,325 sedangkan untuk rata-rata zona yang berasal dari ekstrak N heksan G.             lucidum adalah sebesar 0,25.

B. Saran
            Saran yang dapat saya sampaikan adalah sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum waktunya lebih diperhatikan agar pada saat pelaksanaan tidak tergesah-gesah.

DAFTAR PUSTAKA
            diakses pada tanggal 18 November 2011.


Chang, S.T. dan W. 4Hayes. 1878. The biology and cultivation of edible mushroom. Avademic Press. INC. New York, London.
Chang, Shu-ting  and P. G. Miles, 2004. Mushrooms: Cultivation, Nutritional Value Medicinal Effect, and Environmental Impact. CRC Press, California.

Jones, K.  2000. Medicinal mushrooms. Healthy  and Natural  Journal.  67:  705–821.
Murray RK. Granner DK, Rodwell VW. 2009. Biokimia Harper. Jakarta: EGC.
Sjabana, D. 2001.  Manfaat Ganoderma lucidum. Yayasan DHS, Jakarta.
Sudharma, M. I. 1990. Pengaruh Perbandingan Komposisi Kompos Kapas – Kelaras sebagai Medium Tanam Terhadap Produktifitas Ganoderma lucidum. Jurusan biologi FMIPA, IPB. Bogor.

Suharjo. E. 2007. Budidaya Edible Mushroom Dengan Media Kardus. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta.

Somowiyarjo, S. 1999. Mikrobiologi Pangan II. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.


           





1 komentar: